Pasal 3 UU Sisdiknas tahun 2003 menyebutkan, "Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab". Tujuan pendidikan nasional itu
merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan
tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa.(BPP Puskur, 2010)
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Intisari dari Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dituangkan dalam
18 nilai, yakni Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras,
Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu, Semangat Kebangsaan,
Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/ Komuniktif, Cinta
Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung-jawab.
Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat diterapkan pada berbagai mata
pelajaran dalam proses belajar mengajar. Tidak ketinggalan pula mata
pelajaran Seni Musik. Pada Sekolah Umum mulai dari Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) seni
musik adalah bagian dari pelajaran Seni dan Budaya. Salah satu materi
pelajaran yang dapat digunakan sebagai sarana implementasinya adalah
Ansambel.
Ansambel musik sekolah
Ansambel secara umum diartikan bermain musik bersama-sama atau
kesatuan, kebersamaan; satuan musik yang bermain bersama-sama dengan
tidak mempedulikan jumlah sedikit maupun banyaknya pemain. Ensemble
(Prancis) juga berarti kelompok musik dalam satuan kecil. Permainan
bersama dalam satuan kecil alat musik (Banoe, 2003: 133). Ansambel musik
sekolah adalah ansambel yang repertoarnya disesuaikan dengan usia
anak-anak sekolah. Instrumen musik yang digunakan biasanya antara lain
recorder sopran, pianika, alat-alat perkusi sederhana seperti triangle,
tamborin, cantagnet dan lain-lain. Apabila menggunakan instrumen musik
standar hanya terbatas pada instrumen yang mudah dimainkan anak-anak
pada umumnya misalnya gitar dan keyboard. Dengan demikian ansambel musik
sekolah adalah kelompok musik dalam format kecil, di mana repertoar
maupun instrumen musik yang digunakan disesuaikan dengan usia anak
sekolah.
Agar dapat bermain ansambel dengan baik diperlukan penguasaan
berbagai hal teknis oleh semua pemain. Hal utama yang harus dikuasai
adalah teknik bermain alat musik. Disamping itu seluruh pemain juga
dituntut hal-hal teknis yang lain guna mendukung terwujudnya permainan
musik yang menyatu dalam kelompok. Misalnya kekompakan, balancing,
kebersamaan dan lain-lain yang mendukung.
Penerapan nilai-nilai PKB
Faktor-faktor pendukung tercapainya permainan yang baik dalam
ansambel inilah yang dapat dijadikan sebagai contoh penerapan
nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa. Religius, jujur dan toleransi,
dalam permainan ansambel sangat diperlukan. Nilai-nilai tersebut dapat
diwujudkan dengan memainkan repertoar yang bertema religius, misal
keagungan Tuhan, Kebesaran ciptaan Tuhan dan sebagainya. Bermain musik
yang baik dituntut untuk memainkan nadanya secara tepat sesuai dengan
harga dan nilai nada dari partiturnya sehingga hal ini melatih
kejujuran. Toleransi dapat dibangun dalam kelompok ansambel yakni
memainkan teks musik atau part masing-masing sesuai dengan arransemen
yang ada dan harus dapat menghargai part yang dimainkan pemain yang lain
demi terwujudnya keselarasan permainan bersama
Disiplin dan kerja keras bisa dilatih melalui
permainan ansambel, karena ketaatan memainkan nada sesuai part
masing-masing sangat mendidik kedisiplinan. Kerjakeras dalam mempelajari
part yang harus dimainkan, akan mendukung tercapainya permainan yang
baik dalam ansambel.
Kreatif, mandiri demokratis dan rasa ingin tahu. Kreatif,
memberikan kesempatan berkreasi yang seluas-luasnya bagi siswa untuk
berperan aktif dalam ansambel. Misalnya ikut membuat arransemen, menulis
lagu dan sebagainya. Mandiri, dalam setiap latihan
ansambel selalu didahului dengan latihan individu yakni melatih partnya
sendiri sebelum digabung dengan instrumen yang lain. Hal ini akan
melatih siswa untuk belajar mandiri. Demokratis, setiap individu
mempunyai hak dan kewajiban yang sama yakni memainkan musik sesuai part
nya dengan penuh tanggungjawab untuk mewujudkan permainan bersama yang
kompak. Rasa ingin tahu, melalui kegiatan berlatih
ansambel diharapkan siswa mempunyai pemikirin kritis selalu ingin tahu
keindahan musik yang akan dimainkan secara bersama-sama.
Semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Melalui
latihan ansambel siswa diajak selalu berfikir mementingkan kepentingan
bersama diatas kepentingan pribadi. Dapat dipilih repertoar yang
berhubungan dengan kebangsaan. Demikian juga cinta tanah air dapat
diarahkan dengan repertoar atau lagu-lagu pujaan tanah air yang akan
membantu menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Menghargai prestasi, bersahabat dan cinta damai.
Sebelum bermain dalam kelompok, dapat diadakan audisi untuk menentukan
posisi setiap pemain, sehingga setiap anak dilatih berprestasi dan
menghargai prestasi orang lain. Bersahabat, bermain ansambel senantiasa
dituntut dapat bersahabat dan berkomunikasi yang baik sehingga dapat
dihasilkan kekompakan bermain musik. Cinta damai, dalam berlatih dan
memainkan musik bersama siswa diajak untuk latihan mencintai sesama dan
selalu dalam suasana damai sehingga bermain musik menimbulkan suasana
yang menyenangkan.
Gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggungjawab.
Kebiasaan yang membuat pemikiran luas dengan membaca tentang tema-tema
yang dimainkan dalam ansambel akan mendukung terciptanya interpretasi
dan ekspresi bermain yang baik. Misal lagu kepahlawan akan dapat
diekspresikan dengan baik jika kisah-kisah kepahlawanan dipelajari
terlebih dulu. Peduli pada kerusakan lingkungan dapat dibangun melalui
lagu-lagu atau repertoar tentang keindahan alam dan lingkungan hidup.
Melalui latihan bersama dalam kelompok ansambel dapat ditekankan
perlunya saling membantu dalam kelompok. Begitu besar tanggungjawab yang
harus dijalani oleh setiap pemain membuat terbiasa bertanggungjawab
pula dalam kehidupan nyata.
Kesimpulan
Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa sangat perlu
diterapkan dalam proses pembelajaran pendidikan. 18 nilai diatas mungkin
masih dapat dikembangkan menjadi banyak hal lagi. Namun berbagai upaya
diatas tidak akan dapat berjalan dengan baik jika guru sebagai
penanggungjawab proses pembelajaran tidak berkeinginan melaksanakannya
dengan baik. Disinilah guru dituntut untuk berperan aktif melakukan
inovasi kegiatan pembelajaran demi terwujudnya kualitas pendidikan yang
tidak hanya sekedar tranfer ilmu pengetahuan tetapi sekaligus
menyisipkan (insert) nilai-nilai luhur budi pekerti. Sehingga tujuan luhur dari dirumuskannya nilai - nilai KARAKTER BUDAYA BANGSA tersebuta bukan hanya tercantum dalam KTSP Dokumen I, SILABUS dan RPP saja namun benar - benar dilaksanakan demi memperbarui budi pekerti generasi penerus bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar